Santo Canute adalah raja Denmark yang kuat dan bijak di abad kesebelas. Ia digambarkan sebagai seorang atlit yang hebat, seorang penunggang kuda yang cakap, dan seorang panglima perang yang mengagumkan. Sebagai ungkapan syukur kepada Yesus atas segala rahmat dan berkat yang telah ia terima, ia selalu berupaya untuk menjadi seorang raja yang baik bagi rakyatnya.
Di awal masa pemerintahannya, ia memenangkan sebuah peperangan melawan bangsa barbar yang mengancam hendak mengambil alih kekuasaan. Raja begitu mencintai iman Kristiani hingga ia memperkenalkannya kepada orang-orang yang belum pernah mendengar mengenai kekristenan. St Canute berlutut dalam gereja di kaki altar dan mempersembahkan mahkotanya kepada Raja segala raja, Yesus. Raja ini amat murah hati dan lemah lembut kepada rakyatnya. Ia selalu berupaya membantu mereka mengatasi masalah-masalah mereka. Di atas segalanya, ia ingin membantu mereka menjadi pengikut Yesus yang sejati.
Suatu hari pecah pemberontakan dalam kerajaannya akibat rasa tidak puas sekelompok orang atas hukum-hukum yang ia tetapkan mengenai dukungannya terhadap Gereja. Para pemberontak kemudian bersekongkol untuk membunuhnya. Mereka mendatangi gereja di mana Raja Canute sedang berdoa. Raja tahu mereka telah datang untuk mencelakainya. Ketika para musuh masih di luar, Raja Canute segera menerima Sakramen tobat dan menyambut Komuni kudus. Ia berbelas-kasihan kepada mereka yang begitu murka hingga hendak membunuhnya. Dengan segenap hati ia mengampuni para musuhnya. Sementara ia masih berdoa, sebilah tombak dilemparkan melalui jendela dan raja pun tewas seketika di dalam gereja.
Pada tahun 1300, makamnya dipindahkan ke sebuah Khatedral yang dibangun untuk mengenang namanya; Chatedral of Saint Canute Odense Denmark.
Berasal dari Bahasa Old Norse knútr berarti "simpul"
Canutus, Cnut, Knud, Knut, Knute, Canuto