Rosa dilahirkan pada tahun 1235 di Viterbo, Italia. Ia adalah seorang kudus yang dikaruniai anugerah penglihatan dan penyembuhan serta dikenal sebagai pembuat mujizat. Rosa hidup pada masa Kaisar Frederick yang dengan kekuasaannya menjarah Gereja dan merebut banyak tanah milik Gereja. Rosa merasa mendapat misi dari Tuhan untuk mengingatkan penduduk kotanya serta penduduk kota-kota sekitarnya untuk tetap setia kepada Gereja dan Tahta Suci.
Pada usia tiga tahun Rosa telah membuat mukjizat dengan menyembuhkan seorang yang sudah sekarat dan hampir mati. Pada usia delapan tahun Santa Perawan Maria menampakkan diri kepadanya saat ia sedang sakit, dan memintanya untuk mengenakan jubah St.Fansiskus. Bunda Maria juga mengatakan kepada Rosa untuk memberikan teladan yang baik kepada sesama dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. Perlahan-lahan kesehatan Roda pulih kembali. Ia mulai merenungkan dan semakin merenungkan betapa Yesus telah menderita bagi kita dan betapa para pendosa telah menyakiti-Nya. Ia berdoa serta melakukan silih untuk menyatakan kepada Yesus betapa ia mengasihi-Nya.
Kemudian, gadis kecil yang pemberani ini mulai berkhotbah di jalan-jalan kota. Ia mengatakan kepada orang banyak untuk bangkit melawan kaisar yang telah menjarah gereja. Banyak orang mendengarkan khotbahnya sehingga ayah Rosa menjadi ketakutan. Ia mengancam Rosa bahwa ia akan mencambukinya jika Rosa tidak berhenti berkhotbah. Rosa, yang saat itu berusia tigabelas tahun, menjawab dengan lembut, “Jika Yesus rela dicambuki demi aku, aku juga rela dicambuki demi Dia. Aku melakukan apa yang Yesus perintahkan kepadaku dan aku tidak mau tidak taat kepada-Nya.”
Dua tahun lamanya Rosa kecil berkhotbah dengan berhasil sehingga para pendukung Raja menghendaki agar anak kecil itu dibunuh saja. Pada akhirnya, penguasa mengusir Rosa beserta orangtuanya ke luar kota. Tetapi Rosa mendapat penglihatan dan ia mengatakan bahwa kaisar akan segera mangkat, dan memang terjadi demikian.
Setelah kembali ke Viterbo, sesuai pesan Bunda Maria padanya Rosa kemudian ingin masuk biara Fransiskan. Tapi karena usianya yang masih amat muda ia tidak diijinkan untuk menjadi biarawati. Jadi ia pulang ke rumahnya. Di sana ia wafat pada tahun 1252 ketika usianya baru tujuh belas tahun. Dikemudian hari Paus Alexander IV memerintahkan agar jasadnya disemayamkan di sebuah biara di Viterbo yang dulu pernah menolak dirinya untuk menjadi biarawati. Jenasah St.Rosa dari Viterbo hingga kini masih utuh.
Rosita (Spanish), Rosella, Rosetta, Rosina, Rossella (Italian), Rosinha (Portuguese), Rosie, Rosy, Rosabel (English), Hrodohaidis, Rothaid, Roza (Ancient Germanic), Rose, Roselle, Rosette, Rosine (French), Róza, Rózsa, Rózsi (Hungarian), Rožė (Lithuanian), Rohese, Rohesia, Royse (Medieval English), Róża (Polish)